Susahnya Menulis Fiksi


Belakangan saya sempat frustasi gara-gara e-commerce. Gimana nggak, sekarang iklan marketplace ada dimana-mana, sampai masuk televisi. Dropshipper dan online shop yang cuma mengandalkan transaksi di luar marketplace semakin tersisihkan karena marketplace berlomba-lomba memperbarui aplikasi mereka menjadi semakin mudah diakses oleh pengguna yang gaptek. Sedangkan harga pasar itu kalau sudah ramai di marketplace, otomatis akan jatuh, penjual bontang banting harga serendah-rendahnya demi menggaet pelanggan.

Saya masih bertahan mempromosikan brand ini, karena memang produknya berpotensi mendatangkan repeat order. Jika seandainya saya bisa menemukan brand lain yang cocok, kemungkinan saya akan pindah. 

Lalu, ketika kebutuhan rumah tangga menuntut terus dibiayai sementara yang namanya bisnis itu mengalami pasang surut, saya mulai berpikir untuk menjual tulisan saya. 

Pertama, saya mencari peluang menjadi freelancer. Sialnya, saya gak bisa bikin portofolio yang menarik. Apa yang bisa dipamerkan dari saya kalau selama bertahun-tahun ke belakang saya sibuk berbisnis online? Saya sudah tak memiliki karyawan satu pun, proyek-proyek yang pernah saya kerjakan pun tidak ada blueprint-nya. 

Daripada menghabiskan waktu mikirin portofolio, lalu saya berkata, "Bodo amat!" 



"Saya bisa menulis, saya ingin menjual tulisan saya."

Kemudian saya mencari peluang menulis di media online. Saya mendaftar ke Creator Brilio. Proses mendaftar juga sangat mudah, tinggal mengisi formulir, sudah bisa langsung bikin content. Di awal-awal menulis, saya tidak terlalu memikirkan bayaran karena saya senang ada wadah yang bisa menampung tulisan saya tentang drama-drama Korea. Beda sensasinya dengan saya menulis di blog sendiri. Kadang begitu di-publish disana, penayangan langsung banyak. 

Inilah salah satu artikel saya yang pernah masuk Top Creator Brilio: Makna pernikahan ini bisa kamu pelajari dari K-Drama Go Back Couple

Setiap artikel yang kita kirim akan diseleksi oleh tim editorial kemudian jika disetujui akan terbit di https://www.brilio.net/creator/. Jika lolos ke halaman utama, artikel akan diberi reward berupa uang tunai sejumlah 200.000 per artikel sebelum dipotong pajak. Bagi kamu yang tertarik ikutan nulis, disarankan mencantumkan rekening BCA agar proses pencairan jadi lebih cepat. Untuk pembayaran pun diterima setiap akhir bulan. 

Akhirnya merasakan juga gajian..
Kurang lengkap rasanya kalau hobi menulis tidak menghasilkan cerita. Sedari kecil, saya berangan-angan ingin cepat dewasa agar bisa berimajinasi tanpa batas dan menuliskan cerita-cerita. Tetapi saat usia saya tepat 26 tahun di bulan Januari ini, saya malah menahan-nahan diri dengan kalimat, "Berhenti berkhayal dan hadapi kenyataan." 

Kenapa saya menghentikan imajinasi yang sedang liar-liarnya untuk terus menulis tentang produk, kata-kata promosi, membalas satu demi satu pesan dengan kalimat profesional, demi reputasi toko. Dan semua itu, demi bertahan hidup! Inilah alasan kenapa karya fiksi menjadi sangat mahal, karena banyak orang menyerah atas imajinasi mereka dan memilih pekerjaan yang sekiranya menghasilkan uang lebih cepat. Padahal di saat yang sama, seorang penulis seharusnya mempercayakan promosi pada orang yang berkeahlian di bidang itu. 

Tulisan terpanjang yang pernah saya buat adalah naskah film pendek berdurasi 45 menit. Itupun karena saya mampu mengetik dengan cepat, bukan karena saya pandai merangkai kata. Dulu saya pernah belajar Teknik Penyiaran dan disana saya tahu dasar-dasar membuat naskah. Tetapi, yang saya temukan hanyalah bahasa-bahasa sinematografi yang hanya dimengerti oleh orang-orang produksi. Apalagi proyek naskah yang saya kerjakan mayoritas hanya mengembangkan ide client, membuatkan dialog, mengurutkan adegan, bukan lahir dari imajinasi saya sendiri. 


Saya juga sebenarnya ingin sekali membuat karya fiksi, tetapi yang saya alami ketika sedang menulis, imajinasi saya malah buntu! Kemana sosok anak kecil yang tidak berhenti berkhayal? Sebelum ia lenyap, saya akan menjual segalanya demi menemukan dia. Saya ingin membuat karya fiksi yang bisa dinikmati oleh banyak orang, bukan hanya orang-orang poduksi saja, tetapi semua pembaca. Terutama genre dewasa. Hahaha.

Posting Komentar

2 Komentar

  1. perlu pintar membayangkan sesuatu dan menghayal yang unik dan menarik agar intuisi menulis fiksi bisa jadi lebih mudah kak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya suka berkhayal kok mas, tapi ya gak menarik, misalnya tiba-tiba kejatohan duit 10 juta kan gak mungkin ya hahaha

      Hapus

Halo, saya Elsa! Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya.
Saya akan senang jika kamu mau berbagi pendapat di kolom komentar.
Setiap komentar yang masuk akan saya usahakan balas secepatnya!