Pengalaman Barang Hilang di JNE (Saya Sebagai Pengirim)



Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) sudah menjadi partner setia bagi online shop, mengapa tidak? Karena sejak ada JNE jarak antara pembeli dan penjual sudah bukan lagi masalah yang berarti. Bahkan tidak mungkin dengan jasa ekspedisi JNE ini online shop bisa kirim barang ke seluruh Indonesia. Tetapi sekalipun JNE sudah bertahun-tahun berdiri ternyata barang yang kita kirim itu bisa hilang, terlebih lagi jika barang tidak diasuransikan. Disini saya akan menceritakan pengalaman barang hilang di JNE dari sudut pandang saya sebagai pengirim. Mohon diingat bahwa saya tidak berniat menjelek-jelekkan JNE yang menurut saya penyelesaian masalahnya sangat membantu, saya hanya menceritakan pengalaman saya agar kamu bisa menghindari kejadian ini.

JNE YES Terlambat


Saya mendapat pesanan 2 barang dari pelanggan saya yang berdomisili di Makassar. Kemudian saya mengirimkan pesanan memakai layanan JNE YES (Yakin Esok Sampai). Karena biasanya JNE YES itu cepat jadi saya pikir besok juga langsung keterima. Tetap anehnya saat admin baru saya, Rafa melacak semua tracking number hanya ada satu yang belum sampai, yaitu paketan yang dikirim ke Makassar ini. Saya mengira bahwa rumah yang dituju sedang kosong jadi akan dilanjutkan lagi besok. Namun sampai seminggu kemudian, paketan JNE YES yang harusnya 1 hari itu ternyata belum diterima oleh pembeli. 

Menghubungi Pembeli 


Karena saya merasa ada yang tidak beres, akhirnya saya menanyakan kepada pembeli apakah barang sudah sampai. Pembeli jawab, belum keterima. Saya pun meminta kerjasama pembeli untuk mengambil barang ke JNE Perwakilan setempat dan menelpon ke Call Center JNE (021) 2927 888 jika tidak tahu kemana harus mengambil barang. Entah dia datang sendiri ke JNE Perwakilan atau cuma menelpon saya tidak tahu secara rinci. Namun keesokan harinya, pembeli mengirim pesan, "Mbak, kata JNE barang saya hilang. Bisa kirim lagi barang yang baru?"

Entah kenapa saya tidak terkejut mengetahui barangnya hilang. Sebagai penjual sekaligus pengirim, saya menolak untuk mengirim barang baru karena kehilangan barang di ekspedisi bukan kesalahan pengirim. Saya gak mau kirim barang lagi karena dari pihak JNE-nya saja belum ada kejelasan, apakah barang yang hilang itu akan diganti atau tidak. 


Minta Bantuan ke JNE Tempat Mengirim


JNE Tasikmalaya cabang Tamansari adalah tempat saya mengirim, jadi saya komunikasikan mengenai kasus barang hilang di Makassar itu. Kata petugas JNE Tamansari, seharusnya saya mengklaim kehilangan sejak lewat 3 hari dari tanggal pengiriman. Namun pihak JNE Tamanasari tetap membantu saya melaporkan ke JNE Pusat, saya pun diminta untuk melampirkan nota pembelian dan foto kopi KTP. 

Dihubungi oleh JNE Pusat


Saya dihubungi oleh JNE Pusat lewat telpon. Petugas JNE bertanya, "Mengenai klaim kehilangan barang senilai 256.000 apakah bisa kurang lagi?" 

Saya jawab, "Tidak bisa, Pak. Karena barang tersebut milik pembeli, maka saya tidak berhak menentukan nilai penggantian kurang dari jumlah yang tertera di nota."

Kemudian Petugas JNE bilang, "Baik, Bu. Akan saya bicarakan dengan penerima barangnya."

Ganti Rugi 50% dari Nilai Barang


Setelah 14 hari kerja terhitung dari sejak JNE Pusat menghubungi saya, akhirnya saya mendapat kabar dari pembeli. "Mbak, kata JNE barang saya mau diganti sejumlah 128.000 tetapi uangnya akan diberikan pada pengirim. Biarlah diganti segitu juga." Jadi pembeli itu sebenarnya memesan 2 barang, kalau diganti 50% berarti yang ditebus adalah 1 barang. Barang yang 1 lagi direlakan.

Pihak JNE juga menghubungi saya lagi, katanya pembeli setuju barang diganti 50% dari nota. Waktu itu kebetulan hari Sabtu, jadi pihak JNE akan mentransfer uang pada hari Senin. Dan benar pada hari Senin kemarin (7/7) saya menerima transfer 128.000 via setoran tunai. Karena uang penggantian sudah saya terima, maka saya kirimkan lagi 1 barang baru ke alamat pembeli menggunakan eskpedisi lain dan masalah selesai. Kebijakan dari saya sebagai penjual adalah dengan menggratiskan ongkos kirim. Walaupun saya tahu itu tidak seberapa, tetapi hanya itu yang bisa saya lakukan untuk meringankan beban pembeli yang sudah merelakan 1 barang hilang. 

TIPS MENGHINDARI BARANG HILANG DI EKSPEDISI

1. Pantau tracking number bersama-sama. Pembeli harus memantau barang. Nomor resi (tracking number) itu bukan cuma sebagai bukti barang terkirim, tetapi supaya pembeli bisa mengambil barangnya langsung ke tempat perwakilan. Banyak pembeli yang merasa tidak perlu datang mengambil barang karena mereka pikir mencantumkan alamat dan nomor hp saja sudah cukup, padahal jika kurirnya tidak berpengalaman seringkali memilih untuk mengantar barang ke alamat yang lebih mudah ditemukan. Walaupun sebenarnya ketika barang diserahkan ke eskpedisi itu sudah bukan lagi tanggung jawab pengirim, tetapi alangkah baiknya pengirim memastikan barang sudah diterima sesuai estimasi, dan membantu cari jalan keluar jika seandainya paket terlambat. 

2. Jika barang terlambat melebihi estimasi, segera bertindak. Dalam hal ini tindakan yang bisa dilakukan pengirim adalah menelpon call center. Menurut pengalaman saya, menghubungi JNE Pusat akan lebih cepat menyelesaikan masalah daripada meminta bantuan JNE agen tempat kita mengirim. 

3. Datang ke JNE Perwakilan setempat. Dalam kasus saya, pembeli harusnya mendatangi pengambilan barang di Makassar dengan menyebutkan resi. Tidak tahu harus kemana? Hubungi call center! Kalau masih lewat 2-3 hari dari estimasi, saya yakin itu barang pasti masih keambil. Tapi kalau barang dibiarkan terluntang-lantung lama sekali ya sudah pasti barangnya hilang. Yang namanya gudang eskpedisi itu dipenuhi paket-paket segunung, kita yang cuma ngirim dan nerima gak akan kebayang gimana pusingnya mereka. Maka dari itu sebagai pembeli, kita harus mengambil barang milik kita. 

"Saya sibuk. Lagipula saya gak tau harus ke JNE mana. Paket harus diantar ke rumah saya!"

Kalimat di atas adalah contoh jawaban dari pelanggan lain yang komplain barang belum sampai. 

4. Asuransikan barang kalau perlu. Tidak ada salahnya mengasuransikan barang untuk memudahkan penggantian paket. Tetapi asuransi barang di ekspedisi hanya berlaku untuk kehilangan barang, bukan kerusakan. Untuk menghindari barang rusak usahakan paket dikemas tahan benturan, dalam hal ini mungkin tergantung dari pelayanan toko. 

Intinya sih jika barang hilang di ekspedisi, itu bukan kesalahan pengirim/penjual. Kalau soal pembeli yang merasa dirugikan, itu terletak pada alasan kenapa paket yang sudah tiba di kota setempat malah dibiarkan terlalu lama. Walaupun saya jualan, tetapi saya juga sering berbelanja. Dan saya tidak pernah menyalahkan penjual jika sudah ada resi yang valid sekalipun barang saya tertahan lama di ekspedisi. Bahkan saya pernah memesan barang dari China yang memakan waktu sebulan lebih dan saya tetap sabar menunggu karena sebelum bertransaksi, saya sudah diberi tahu estimasi 35 - 40 hari. Ini barang yang saya pesan: Modelones Diamond Nail Gel Cat Kuku Glitter.

Jadi buat kalian yang sedang berbisnis online shop, jangan takut barang hilang! Tetap tenang dan selesaikan masalah bersama-sama, semua pasti ada solusi. 

Posting Komentar

13 Komentar

  1. Saya juga baru mengalami tgl 8 sampai tgl 9 bulan 4 2019 pengiriman sampai d kota tujuan,tapi batabgd nyatakan lose,dan saya d suruh menunggu bebrabebhari krna masih dlm pencarian.tapi heran nya estimasi Sampai d kota tuian.

    BalasHapus
  2. Saya juga baru x ini resi uda smpai d kota tujuan tapi barang nya tidak d temukan d gudang kota tujuan,dari tgl 8/4/2019 barang d kirim k kota tujuan tgl 9/4/2019 barang sampai d kota tujuan,smpai saat ini belum ada penjelasan barang d temukan

    BalasHapus
    Balasan
    1. rajin-rajin tanya JNE nya kak, kalau ditunggu entar malah gak ada kejelasan.

      Hapus
  3. saya baru mengalami, bukan barang hilang sepenuhnya sih, ceritanya supplier saya ngirim produk 19pcs, tp ketika paket sampai hanya ada 18 pcs dan kondisi packaging paket sudah ada penambalan lakban disudut yg ternyata dilobangi. jadi kesimpulannya barangnya dicuri oleh oknum jne.

    BalasHapus
    Balasan
    1. fotoin paketnya, jadiin sebagai bukti buat nuntut ganti rugi.

      Hapus
  4. waduh, baca ini saya jadi deg-degan.
    Saya kemaren abis beliin teman jam tangan di Blibli, dan sampai sekarang belum nyampe.
    Masih beberapa hari sih, tapi deg-degan, kalau punya sendiri mungkin masih mending.
    Tapi punya orang kan jadi nggak enak sendiri :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selama masih bisa dilacak sih gak bakal ilang, kecuali kalo udah seminggu lebih terluntang-lantung di ekspedisi baru deh gawat :D

      Hapus
  5. Turut prihatin deh mba ma kejadiannya. Meski agak bingung kok si pembeli mau aja diganti 50%

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin karena barangnya tidak diasuransi, tapi gpp setidaknya ada pertanggungjawaban.

      Hapus
  6. Saya sbgai penerima , menunggu paketan dr semarang ke batam blm sampai jg.. menggunakan JTR dg estimasi 1minggu dr tgl 5/11/20 stelah 1minggu tak sampai saya hb. Coustumer jne jawabannya estimasi 15hr-17hr, skrg hr ke 17 q sampe jam segini pun blm ada paketan dtg, harus gmna q.. mohon solusinya? Apa bisa paketan hilang?

    BalasHapus
  7. Kalau saya pernah pengalaman barang cairan seperti parfum itu isinya hampir habis ntah kemana padahal ditutup rapat. Sellernya bilang salah pihak ekspedisi pengiriman atau kurir, tapi jadi saling menyalahkan.

    BalasHapus

Halo, saya Elsa! Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya.
Saya akan senang jika kamu mau berbagi pendapat di kolom komentar.
Setiap komentar yang masuk akan saya usahakan balas secepatnya!