Pria Sukses Dikelilingi Wanita?


Sebelumnya saya mau curhat dulu, kawan. Saya kasihan sekali melihat salah satu teman saya mengatakan ini ketika orang tuanya bertanya sudah punya pacar atau belum. "Ah, nanti juga kalau sudah sukses, cewek-cewek pada nyamperin sendiri."

Saya bingung harus berkomentar apa, karena di satu sisi perkataan tersebut dianggap benar oleh sebagian orang - terutama orang tuanya, tapi di sisi lain saya mencemaskan teman saya itu. 

Pria kalau sudah sukses, cewek-cewek pada nyamperin. Benarkah? Saya akan menjawab dari sudut pandang wanita, kenapa kami cewek-cewek menginginkan pria sukses. 

Wanita membutuhkan sosok pria mapan yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya serta membiayai pendidikan anak-anaknya kelak, sehingga dalam memilih pasangan wanita cenderung menjadikan faktor ekonomi sebagai bahan pertimbangan. Tapi kalau usia wanita belum cukup matang, mereka berpikir bagaimana caranya kebutuhan hidup mereka dulu yang dipenuhi, sedangkan mencari pekerjaan jaman sekarang lumayan susah. Tidak semua wanita tahu bagaimana membuat dirinya sukses, kemudian wanita berpikir, bagaimana caranya mendapatkan pria sukses. 

Pria Sukses itu bukan orang bodoh. Tidak ada pria yang mau dimanfaatkan wanita, hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kecuali pria bodoh yang merasa dirinya sudah banyak uang, pria seperti itulah yang didekati cewek matre. Pria bodoh tersebut mengandalkan uang dan fasilitas (mobil mewah atau motor keren) karena tidak memiliki kelebihan lain, hanya menunggu wanita yang mau datang sendiri. Sementara pria sukses di luar sana sibuk berkonsentrasi pada studi dan karir, bersosialisasi dengan orang-orang yang berpotensi memberi pengaruh positif pada hidupnya, dan menemukan wanita mandiri yang menghargai arti kerja keras di balik kesuksesan.

Saya gak nyuruh cowok untuk sukses dulu supaya bisa punya pacar, tapi yang ingin saya tekankan disini adalah: bersosialisasi. Kamu gak akan dapet apa-apa kalau kamu cuma duduk diam di rumah. Tapi dengan bergaul, kamu bisa mendapatkan teman, pengalaman, ilmu, bahkan pacar. Kalau kamu gak suka budaya pacaran, gak apa-apa, tapi setidaknya kamu harus bergaul. Memang iya jodoh itu sudah ada yang mengatur tapi tetap saja harus diusahakan, kalau kamu hanya diam dan menunggu, maka lawan jenis yang menghampiri kamu hanyalah si materialis yang juga akan meninggalkan kamu di saat kamu tidak punya apa-apa.

Sewaktu saya masih muda dulu, sempat saya berpikir untuk menjadi materialis, hingga akhirnya saya sadar bahwa faktor ekonomi memang penting tapi bukan satu-satunya. Wanita membutuhkan rasa aman. Oleh karena itu, saya bersyukur bisa mendapatkan seseorang yang memberikan rasa aman, meski saat itu baik dia atau pun saya sedang tidak punya apa-apa. Tapi saya mau menerimanya, karena saya yakin kami bisa bekerja sama. Hubungan kami berlandaskan persahabatan. Kami tumbuh bersama, berkembang bersama dalam usaha yang kami bangun.

Setelah orang tuanya meninggalkan ruang tamu, saya menasehati teman saya itu supaya dia sadar bahwa sukses bukan jaminan. Malahan di luar sana masih ada lho pria yang sudah mapan tapi masih kesepian, kecuali kalau dia mau bergaul. Namun saya rasa belum cukup jika hanya sampai disitu. Saya ingin berbagi supaya pria lain juga tidak terperangkap mindset yang sama. 

Semoga bermanfaat dan selamat bergaul.

Posting Komentar

0 Komentar